Jumat, 21 November 2014

GO GREEN

Go Green adalah tindakan penyelamatan bumi yang saat ini sudah mengalami kerusakan dan pemanasan global akibat dari ulah diri kita sendiri. Go Green dapat disebut pula dengan “Penghijauan Kembali” kemajuan zaman pada saat ini banyak produk yang tidak ramah lingkungan dan dapat merusak alam dan lingkungan karena banyak bahan bahan yang beracun dan berpotensi merusak lingkungan. Selain itu Life style  dari kita juga berpengaruh terhadap lingkungan seperti pemakaian AC dan Lemari es, banyaknya kendaraan bermotor, penggunaan kantong plastik dll.
Untuk menghadapi kerusakan yang kian bertambah dibumi kita , manusia harus mengadakan perubahan besar, namun perubahan ini bukan hal yang mudah..
Namun alangkah baiknya kalau perubahan itu kita mulai dari diri kita masing masing.
Berikut langkah nyata yang diharapkan dapat diterapkan untuk melaksanakan GO GREEN ini antara lain:

1. Tidak membuang sampah sembarang tempat
2. Penggunaan air bersih seperlunya
3. Tanamlah minimal satu pohon untuk setiap orang
4. Gunakan kertas secara maksimal dengan cara memanfaatkan kedua sisinya
5. Hematlah pemakaian listrik seefisien mungkin
6. Penggunaan transportasi massal seperti busway, bus, angkot  sangat dianjurkan
7. Menggunakan transportasi yang bebas emisi gas seperti motor listrik dan sepeda, atau bahkan jalan kaki
8. Jangan merokok, selain berguna untuk kesehatan juga mengurangi emisi gas di udara
9. Memilah sampah, daur ulang yang dapat dimanfaatkan kembali
10. Menghemat air dan sabun saat cuci tangan.
11. Melakukan pengomposan di rumah.
12. Daur ulang sampah.
 
 

Jumat, 03 Oktober 2014

ulangan harian1



da Pilihan! Timnas U-19 Harus Menang Lawan Australia dan UEA

Jumat, 10 Oktober 2014 | 18:53 WIB
Kompas/Heru Sri Kumoro Pemain Indonesia, Maldini Pali (tengah) dihadang dua pemain Uzbekistan, Abdusalimov (kiri) dan Shomurodov Eldor pada turnamen sepak bola Piala AFC U-19 di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, Jumat (10/10/2014). Indonesia menyerah 1-3.
KOMPAS.com — Tim nasional Indonesia U-19 mengawali pertandingan penyisihan Grup B Piala Asia U-19 dengan hasil yang mengecewakan. Melawan Uzbekistan di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, Jumat (10/10/2014), Garuda Jaya menyerah 1-3.

Ini tentu saja awal yang kurang bagus untuk mewujudkan target minimal lolos ke semifinal turnamen tersebut. Namun, dunia belum "kiamat" bagi Evan Dimas dan kawan-kawan karena masih ada kesempatan untuk membayar kegagalan pada laga awal ini ketika melawan Australia, Minggu (12/10/2014) dan Uni Emirat Arab, Selasa (14/10/2014).

Lantaran kehilangan poin dalam pertandingan pertama ini, Indonesia tak punya pilihan. Tim besutan Indra Sjafri ini wajib memenangkan dua pertandingan tersebut untuk meraih tiket menuju babak perempat final sehingga semakin dekat dengan target yang dicanangkan, yakni ke semifinal, untuk mendapatkan tiket menuju Piala Dunia U-20 di Selandia Baru pada 2015.

Nah, hasil pertandingan melawan Uzbekistan bisa dijadikan pelajaran untuk memperbaiki sejumlah kesalahan mendasar yang dilakukan para penggawa Garuda Jaya, terutama di lini belakang. Tampak jelas, pada 20 menit pertama, permainan barisan pertahanan Indonesia tak sesuai harapan. Sejumlah "lubang" yang ditinggalkan dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain Uzbekistan.

Lihat saja pada menit ke-20 ketika gol pertama lawan tercipta. Khamdamov Dostonbek dengan mudah menceploskan bola ke gawang Rully Desrian, setelah bola umpan rekannya yang menusuk ke kotak penalti tak bisa dihalau. Tiga pemain belakang Indonesia tak mampu mencegat si kulit bulat.

Tiga menit berselang, lagi-lagi Uzbekistan mencetak gol setelah Fatchu Rochman melakukan pelanggaran di kotak penalti dengan menjatuhkan lawan. Wasit memberikan hukuman penalti yang bisa dimanfaatkan dengan sempurna oleh Urinboev Zabikhillo untuk menggandakan keunggulan Uzbekistan.

Setelah tertinggal dua gol, permainan timnas U-19 mulai berubah. Umpan dari kaki ke kaki mulai diperlihatkan, dan penguasaan bola pun semakin dominan. Inilah yang harus dilakukan sejak peluit kick-off berbunyi sehingga lawan tak punya kesempatan membangun serangan ataupun mengembangkan permainan mereka.

Masuknya Paulo Sitanggang pada babak kedua sempat memberikan harapan bagi timnas U-19 untuk memangkas ketertinggalan, setelah dia mencetak gol cantik dari luar kotak penalti pada menit ke-57. Kendali permainan pun semakin kuat di genggaman sehingga terciptalah beberapa peluang untuk menyamakan kedudukan. Sayang, tak ada yang bisa dimaksimalkan sampai akhirnya Uzbekistan bisa mengunci kemenangan lewat gol Shukurov Otabek pada menit ke-86.
SUMBER : http://bola.kompas.com/read/2014/10/10/18533428/Tak.Ada.Pilihan.Timnas.U-19.Harus.Menang.Lawan.Australia.dan.UEA

OPINI :Pemain timas U-19memangkas ketertinggalan pada babak kedua sempatamn membarikan harapan . mencetak gol  cantik dari luar kotak penalti  pada menit ke 57 . indonesia sangat bannga dengan  meraih kendalinya timnas u -19.

posting : pemain timnas u-19 semangat  tidak patang menyerah .











Soft Neews

Soft News

Kapolda: Korlap Pendemo Menyerahkan Diri atau Saya Tangkap Nanti Malam

Kompas.com/Fabian Kuwado Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Hendro Pandowo

 



JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polda Metro Jaya Irjen Unggung Cahyono meminta koordinator lapangan aksi unjuk rasa menolak Basuki Tjahaja Purnama menjadi gubernur DKI Jakarta segera menyerahkan diri. Pasalnya, aksi di depan Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta, itu berujung pada bentrokan dengan polisi.
"Jadi, saya imbau, terutama korlap, agar menyerahkan diri atau saya tangkap nanti malam. Kami sudah punya identitasnya," kata Unggung di Jakarta, Jumat (3/10/2014).
Ia menduga, para pendemo sudah merencanakan aksi kericuhan lantaran adanya temuan sejumlah barang bukti di lokasi, misalnya kotoran hewan, bongkahan batu, dan kayu yang telah diruncingkan.
Sebanyak 20 orang dari pendemo sudah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan.
"Kita periksa mereka sambil kita menunggu otaknya menyerahkan diri," ujar Kapolda.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol merasa kecolongan atas bentrokan yang dianggap sudah direncanakan itu

Cerpen

Belajar Mencintai Mu

kring.. kringg.. bunyi alaram ku menujukan tepat jam 05:30. Seperti hari biasa, mandi, sarapan, kemudian berangkat ke sekolah.
Di sekolah
“ehh ndahh sebelum ke sekolah loe mandi apa nggak sih?” ledek ira sahabat ku.
“tega loe Ra bilangin sahabat sendiri nggak mandi” ujarku kesal.
“habis itu muka loe kusut banget. emang ada apa lagi sih? masih masalah yang sama? belum bisa lupain laki-laki brengsek itu? astaga indah indah, di luar sana masih banyak yang lebih baik dibanding dia” ujarnya panjang lebar.
“ira!! bisa nggak jangan sebut nama itu lagi” bentak ku.
“loe tuhh yang move on, jangan karena loe takut tersakiti, loe juga takut bahagia” kata ira.
“udah-udah jangan bahas itu lagi, tuh pak herman udah datang” sahutku sambil menunjuk pak herman.
Jam pertma pak herman dengan mata pelajaran matematika, selama jam pelajaran itu tidak 1 pun dapat aku pahami, belum lagi ingat kata-kata irah tadi.
“indahh!! indah!!” teriak irah.
“apaan sihh, berisik banget. pak herman mana rah?” tanyaku heran.
“aduh syang ku, pak herman udah keluar dari tadi. ke kantin yuk”.
“yuk” Sambil berlari menuju kantin.
Plakk. “aauu sakit” jeritku yang terjatuh di lantai.
“sorry sorry gue nggak sengaja” ujarnya sambil mengulurkan tangannya. “iya ngak apa-apa kok” sambil meraih tangannya.
Jam pulang telah tiba
karena hari ini ada rapat SISPALA (siswa pecinta alam), otomatis pulang telat. Rapat tadi membahas tentang perkemahan yang diadakan di luar sekolah. yang diwajibkan ikut hanya organisasi sispala.
Malamnya aku menyiapkan semua perlengkapan untuk besok.
“ya ampun udah jam 7 bisa bisa gue telat nihh” berlari menuju kamar mandi.
Tibanya di sekolah aku masih berlari memasuki barisan, tiba-tiba plakk “aduhh” jeritku yang terjatuh karena tersamabar seorang lelaki.
“aduhh maaf maaf gue nggak sengaja” sambil membantuku buat meperbaiki posisiku.
“iya iya nggak papa kok, tunggu dehh kamu bukannya yang nabrak aku juga kemarin kan?” sahut ku.
“ohh iya yah, sorry yahh lagi-lagi gue nabrak loe lagi” ujarnya menyesal.
“iya nggak apa-apa kok”
“yuk masuk barisan, entar dapat hukuman loh” sambil berlari dan menarik tangan ku.
Setelah mendengar aba-aba dari pembina, kami semua menuju ke tempat yang dituju.
Sesampainya di sana, semuahnya sibuk. ada yang sibuk mendirikan tenda, ada yang sibuk berberes dan lain-lainnya.
Malam telah tiba, semuahnya mendengar aba-aba dari pembina. Setelah itu semuanya masuk ke tenda masing-masing.
Keesokan harinya
Hari ini aku ditugaskan untuk membuat sarapan.
“aauu” jeritku yang kena cipratan minyak panas.
“lo ngak papa kan dah?”
“ehh rian, ngak kok, cuma kena cipratan minyak doang.”
“gue bantuin masak ya” menawarkan diri.
“serius? emang bisa masak?” tanyaku meledeknya.
“ya iyalah, sini gue bantuin.”
Selesai buat sarapan, kami pun makan bersama.
Hari ini jelajah alamnya seru, saking seruhnya nggak terasa udah hampir magrib.
malamnya kami kembali kumpul mengelilingi api unggun, sambil mendengarkan perintah pembina, dan besok sudah harus kembali ke sekolah. semuah anggota sispala memasuki tenda masing-masing, kecuali aku yang masih menikmati alam dan menatap api unggun.
Tiba-tiba serasa ada yang menyentuh bahuku, hingga aku merasa hangat.
“ehh rian” sambil memakaikan jaketnya di bahuku.
“kok belum tidur? besok pagi kan harus balik, tidur gihh” pinta rian
“ia ia ini udah mau tidur, loe juga tidur sana, biar nggak kesiangan.” pinta ku.
“indahh” panggil rian.
“iya? kenapa lagi?”
“nice dream yah”
“too rian”
Keesokan harinya
Semuahnya sudah berkumpul di lapangan.
“sebelum kita pulang, mari kita berdoa agar perjalanan kita lancar” kata pembina sambil menundukan kepala.
“indahh” panggilan yang tidak asing.
“ehh rian, lo kenapa?” tanyaku.
“ada yang mau gue bilang ke elo” tanyanya ragu.
“apaan?” penasaran.
“aku suka sayang kamu, mungkin ini terlalu cepat, tapi aku nggak mau menyimpannya lebih lama lagi” jawabnya lembut.
“aku belum belum sayang banget sama kamu tapi mungkin kalau hubungan kita lebih dekat bisa membuatku mencintai mu”
“aku janji, aku akan mengajari mu cara mencintaiku dengan tulus”
Benar kata irah, jangan karena aku takut sakit hati, bukan berarti aku juga takut bahagia.